Rabu, 15 September 2010

Walisanga

MAJLIS TAKLIM THARIQUL ISTIQAMAH
Bedali – Lawang - Malang
Menurut Kitab Kanzul Ulum Ibnul Bathuthah, wali sanga berganti susunan orangnya sebanyak 5 (lima) kali sebagai berikut:
Sayyid Jummadil Kubra/Sayyid Jammaluddin Akbar berdakwah di tanah Jawa tahun 1399 M. Pada sekitar 1404 M Sayyid Jumadil Kubra meninggalkan Pulau Jawa untuk kembali ke kampung halamannya di Samarkhan Azharbaijan dengan maksud melaporkan temuan dan pengalaman dari apa yang telah beliau lakukan di Pulau Jawa kepada kekhalifahan Turki Sultan Muhammad I sekaligus beliau mengusulkan untuk segera menyusun kekuatan dakwah yang akan di tugaskan untuk menyiarkan agama islam ke pulau Jawa.
Dalam pertemuannya dengan Sultan Muhammad I(raja Turki saat itu) Sayyid Jumadil Kubra mengusulkan agar Sultan Muhammad I mengundang beberapa Ulama’ dari wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang memiliki karomah besar untuk di ajak musyawarah membahas kegiatan dakwah islam dan pengembangannya di pulau Jawa.

Dewan wali sanga 1 tahun 1404:
1. Syaikh Maulana Malik Ibrahim, asal Turki ahli Tatanegara, dakwah di Jawa Timur, wafat di Gresik tahun1419.
2. Maulana Ishak, asal Samarkand Rusia, ahli pengobatan, dakwah di Jawa lalu pindah dan wafat di Pasai.
3. Maulana Ahmad Jumadil Kubra, asal Mesir, dakwah keliling, makam di Troloyo-Trowulan Mojokerto.
4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, asal Maghrib-Maroko, pendakwah keliling, di kenal dengan sebutan Sunan Geseng, makam di Jatinom Klaten tahun 1465.
5. Maulana Malik Isro’il, asal Turki, ahli Tatanegara, di makamkan di Gunung Santri antara Serang-Merak tahun 1435.
6. Maulana Muhammad Ali Akbar, asal Persia Iran, ahli pengobatan, makam di gunung santri tahun 1435.
7. Maulana Hasanuddin, asal Palestina, pandakwah keliling, di makamkan tahun 1462 di samping Masjid Banten Lama.
8. Maulana Aliyuddin, asal Palestina, pendakwah keliling, di makamkan tahun 1462 di samping Masjid Banten Lama.
9. Syaikh Subakrir, ahli menumbali tanah angker yang di huni jin jahat, beberapa waktu di Jawa lalu Kembali dan wafat di Persia tahun 1462.

Dewan Wali Sanga II tahun 1436 M:
1. Raden Rahmat Ali Rahmatullah, berasal dari Cempa Maungthai Selatan, dating Tahun 1421 dan di kenal sebagai Sunan Ampel (Surabaya) menggantikan Malik Ibrahim yang wafat.
2. Sayid Ja’far Sodiq, asal Palestina, datang tahun 1436 dan tinggal di Kudus sehingga di kenal sebagai Sunan Kudus, menggantikan Malik Isro’il.
3. Syarif Hidayatullah, tahun 1436 menggantikan Ali Akbar yang wafat.

Dewan Wali Sanga III tahun 1463 M:
1. Raden Paku atau Maulana A’inul Yaqin pengganti ayahnya pulang ke Pasai, kelahiran Blambangan, putra dari Maulana Ishak, berjuluk Sunan Giri dan makamnya di Gresik.
2. Raden Sahid atau Sunan Kalijaga, putra Adipati Tuban bernama Wilatikta, yang menggantikan Syekh Subakhir yang kembali ke Persia.
3. Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang kelahiran Ampel, putra Sunan Ampel yang menggantikan Hasanuddin yang wafat.
4. Raden Qosim atau Sunan Drajat kelahiran Ampel, putra Sunan Ampel yang menggantikan Aliyyuddin yang wafat.

Dewan Wali Sanga IV tahun 1466 M:
1. Raden Fatah putra raja Brawijaya Majapahit (tahun 1462 sebagai Adipati Bintoro, tahun 1465 membangun Masjid Demak dan menjadi raja tahun 1478) murid Sunan Ampel,menggantikan Ahmad Jumadil Kubro yang wafat.
2. Fathullah Khan, putra Sunan Gunung Jati, menggantikan Al Maghrobi

Dewan Wali Sanga V:
1 Raden Umar Sahid atau Sunan Muria, putra Sunan Kalijaga,
2 Syaikh Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang, awalnya termasuk anggota para wali, tetapi karena lama-lama ajarannya di anggap menyimpang dari syariat agama islam, maka ia mendapat hukuman dari wali yang lain
3 Sunan Tembayat atau Adipati Pandanaran menggantikan Syakh Siti Jenar yang wafat.

• Sunan Ngundung / Maulana Usman Haji ayah Sunan Kudus, makamnya di Trowulan Mojokerto
• Sayyid Ibrahim / Ibrahim As-Samakhandi putra Maulana Ahmad Jumadil Kubro ayah Sunan Ampel, makamnya di Tuban

bukan 8 tapi 9, 9 yang terkenal yang biasa diziarahi bukan dari 1 angkatan/generasi karena letaknya di pantura jadi mudah diziarahi. 9 yang awal utusan sultan muhammad I Khalifah islam saat itu tahun 1419 M. Jamaluddin akbar,malik ibrahim,maulana ishak,muhammad al maghrobi,syaikh subakir,aliyuddin,hasanuddin,ali akbar dan malik izro'il hampir semua Sayyid dan punya sisilah yang nyambung dengan Sayyidina Ali R.A. dan Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah S.A.W.
 
Sayyid Jumadil Kubro/ Jamaluddin Akbar bin Zainal Husain bin Zainal Akbar bin Zainal Alam bin Sayyid Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husain Putra Sayyidina Ali bin Abi Tholib R.A.dengan Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah.S.A.W.
Sunan bonang dan sunan drajad putra Sunan Ampel/Ali Rahmatullah bin Sayyid Ibrahim bin Sayyid Jamaluddin Akbar.
Maulana Ainul Yaqin /Sunan Giri putra Maulana Ishak bin Sayyid Jamaluddin Akbar .
Sunan Kudus Syaikh Ja'far Shodiq putra Sunan Ngundung Usman Haji bin Ali Murtadho bin Sayyid Ibrahim bin Sayyid Jamaluddin Akbar.
Buku Silsilah Sayyid Jumadil Kubro Penyusun H.M.Cholil Nasiruddin.Dan Kisah Para Wali Penyusun Hariwijaya.
 
Pada abad XI M beberapa ratus tahun sebelum kedatangan Wali Sanga di pesisir utara pulau jawa sudah ada umat Islam dibuktikan dengan adanya makam seorang wanita bernama Fatimah binti Maimun yang meninggal pada tahun 475H/1082 M di Dusun Leran Gresik . Demikian menurut sejarawan terkemuka Prof.DR. Sartono Kartodirjo ( 1987 ) dan Ricklefs ( 1995 ).
Dan di Jawa Barat pada abad XI M juga sudan ada Ulama dari Timur Tengah berdakwah disana Sayyid Ali bin Muhammad bin Umar . Makamnya di tengah danau/ Situ Lengkong Kawali Panjalu Ciamis Utara .Dan K.H. Mustaqim bin Husain pendiri PONPES PETA Tulungagung adalah keturunan ke 19 dari Sayyid Ali. ( Gus Dur pada Haul K.H. Mustaqim PONPES PETA Selasa, 21 Mei 1996 ).

Sayyid Ibrahim Asmarakandi bin Sayyid Jamaluddin Akbar sebelum ke jawa berdakwah di Campa Thailand berhasil mengislamkan Raja Campa dan menikah dengan putri raja campa Dewi Canra Wulan dari perkawinan ini lahir Sayyid Ali Rahmatullah Sunan Ampel dan Sayyid Ali Murtadho kakek sunan Kudus.
Syaikh Syarif Hidayatullah bin Syarif/Sayyid Abdullah (Raja Mesir ) dan ibunda beliau Syarifah Mudaim ( Dewi Rara Santang putri Prabu Siliwangi ) Sunan Gunung Jati pernah diundang ke negeri Cina oleh Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming dan dinikahkan dengan Putri Ong Tien.Tapi dari perkawinan ini mereka tidak memperoleh putra. sebagian dari wali sanga ada hubungan dengan Campa Thailand dan Cina tapi mereka ( maaf bukan orang Cina ). Dan memang para pedagang utamanya dari Gujarat India banyak yang beragama Islam dan turut menyebarkan Agama Islam ( pelejaran SD) tapi Para Ulama dan Para Wali datang ke Indonesia ( Jawa,Aceh,Malaka,Ternate,Tidore dll. ) memang diutus dan Pangilan Dakwah Jihad Fi Sabilillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar